Senja

Selasa, 31 Mei 2011

Hanya pada Yundaku

Hanya pada Yundaku



Yunda…
Kukisahkan sebuah rasa yang tahu hanya kita saja

Telah kutulis namamu
Dalam bait-bait sajak tak bernama
Dalam tetes-tetes asa yang tersisa
Tentang masa saat kita bertangisan karena rasa
Atau tentang rona yang tercipta saat kita malu-malu berkisah tentang cinta


Semilir angin yang berhembus di balik tembok biru itupun tahu
Ada rahasia yang kita cipta bersama dengan tawa merenda setiap sisinya
Ah Yunda, mana mungkin kulupa masa engkau tulis namamu namaku di bangku panjang tempat pak guru menaruh tropi lomba kebanggaanmu
Atau tentang beribu cita yang kita pupuk bersama hingga tak hitung air mata mengalir rendah di bawahnya

Kusesalkan kisah itu Yunda,
Saat kumeratap dalam terang cahayamu dari kejauhan
Dalam inginku menjadi ragamu
Dalam citaku mencapai mimpimu
Kuhianati…
Aku berlari mengejar rasa yang terus memudar
Kumembencimu yang benderang di haribaan sang Rabb
Kumembencimu yang bersilau dalam cinta-Nya
Padahal Engkau masih di sini, di sisiku yang menangis karena Engkau


Yunda,
Pilu menusuk-nusuk jiwaku tiap kali ku ingat masa-masa itu
Tiap kali kuingat dia takkan kembali untuk sekejab saja kuperbaiki
Letih kucoba cari tangan-tangan lain ‘tuk permainkan hati
Tapi hanya lesung pipitmu Yunda, hanya cubitan manjamu
Mabukkan aku hingga aku lupa aku ada jauh darimu

Hingga kini masa telah kembali
Telah kuukir sebuah bayang basah yang Engkau janjikan penuh pesona
Cinta dalam hatimu telah kuubah menjadi bait-bait kata yang tak pernah mampu kuucap
Dalam terangmu kukatakan
Aku mencintaimu…

Nanti
Jika runtuh mutiaraku luluh
Akan kulantunkan rinduku padamu
Akan kukisahkan sebuah saja cerita tentang kita
Akan pudar sedikit sesakku
Agar luntur sedikit jarakmu

Yunda
Berhentilah hanya rajutkan aku cinta yang tak pernah Engkau kirim sekedar lewat pos
Berhentilah hanya surati aku lewat lantunan lembutmu pada sepertiga malam
Berhentilah hanya buaikan aku dengan dendang rindumu pada kata-kata tanpa suara
Hadirlah di sini
Saat ini
Sebagai kekasihku…

Kumohon padamu…


Musi Rawas, 1 februari 2010

6 komentar:

  1. yunda,,,
    membaca sajak ini, terasa sekali wangi kerinduan itu...
    yunda..
    pasti ia sangat berarti yaa...
    semoga Allah menghimpun dan mempertemukan cinta kalian dlm bejana doa...
    :)

    BalasHapus
  2. Hmm.. meski Yunda yg dimaksud bukan aq, tapi ketulusan n denyut cintanya mampu kudengar sampai ke hatiq..
    subhanallah, terus berkarya ukh..

    BalasHapus
  3. Hmm.. meski yunda yg dimaksud bukan aq, tp ketulusan n denyut cintanya mampu kudengar sampai hatiku..
    Subhanallah.. terus berkarya ukh...
    salam kenal..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya.. semoga kerinduan ini membawa sekeping berkah...
      Makasih.. :)

      Hapus