Catatan Kecil di 2011

Senin, 5 Desember 2011

Lasting and forever...

Senin, 28 November 2011

Aku manusia bebas!
Berhak memilih keberpihakan dan penolakan atas apa yang manusia rencanakan terhadap masa depanku!

Kecuali Tuhan!

Sabtu, 26 November 2011

Sehari Beajar Menuis bersama Tere-Liye, Yusuf Maulana, Sahabat Pena, dan keluarga besar Al-Huda.

Meski hati ini remuk awalnya, tapi ini saatnya tertawa bahagia. Kita telah berhasil melewatinya!
Subhanallah!

Rabu, 23 November 2011

Transgender, halus sekali. Padahal punya definisi yang sama dengan ban*i..!

Rabu, 16 November 2011

Tradisi yang membuat tersenyum:
Tindakan selalu berapi-api saat hampir menyentuh garis kematian.
(deathline.edt.terjemahan yg mekso)
:D 

Ahad, 13 November 2011

Memang ini hanya skenario, lalu kenapa?
Apa menjadi wajar jika hanya duduk diam di pinggir lapangan, menyeringai.
*merasa diri sudah pintar, tak perlu belajar (?)
Dan yang melangkah mundur:
Apa dikira sayapun taklit?
Tidak...
Pahami, dan carilah tempatmu sendiri... 

Rabu, 9 November 2011

Apapun yang aku pikirkan dan apapun yang mereka pikirkan..
Ada jembatan yang tak pernah sampai ke hatiku...
Hingga goresan-goresan itu muncul dan dan terkirim lewat getar angin..

Kelu...
Aku malu pada prasangkaku...
Aku... mengharu biru..

Ahad, 6 November 2011

Komentar soal masakan temen-temen kos yang enak, jadi teringet kalimat bapak waktu aq gagal masak lebaran tahun kemaren...

"Ya namanya daging, walaupun salah masaknya juga tetep kerasa enak."

Maaf pak,, sampe sekarang belum punya apa-apa yang bisa bikin bapak bangga...

*Galau, lebaran di negri orang,, hha

Rabu, 2 November 2011

Signal mata kuliah yang diterima otakku seperti signal internet malam ini.

*UTS phobia

Selasa, 1 November 2011

Ingin kembali pada kekosongan yang dulu. Ini sudah terlalu penuh.

Jumat, 28 Oktober 2011

Mencoba mengikhlaskan benda-benda yang hilang selama 2 hari kemaren...
(Benda-benda = lebih dari satu, T.T)
Hiks.

Termasuk kunci bengkok itu yang masuk daam selokan.

Senin, 24 Oktober 2011

Krisis apresiasi.
Ya sepertinya memang begitu.

Ini untuk apa? Untuk siapa?

Kamis, 20 Oktober 2011

Saatnya berair mata.

Senyum simpul paling indah melihat tangisan Langit.
Akhirnya kota ini basah...

:)

Sabtu, 15 Oktober 2011

Tahun depan tidak di manapun.
Aku hanya ingin berada dalam dekapan kasihMu ya Allah...
:)

Jumat, 7 Oktober 2011

Anak kecil,
Ketika mereka menemukan kesulitan dalam belajar, mereka lebih memilih untuk berkata "aku tidak mau" daripada "aku tidak tahu".

Selasa, 4 Oktober 2011

Aku belajar mencintaimu dengan cara yang berbeda.

Dalam diam yang lebih merona,
Dalam ramah... Dalam indah...
Kita masih bersama. Itu saja.

Senin, 3 Oktober 2011

Kita telah terbiasa diajarkan untuk bermimpi besar,
namun tidak diajarkan bahwa tidak semua mimpi itu jadi kenyataan.
Inisiatif,
Rencanakan 'Plan B', 'Plan C', dan 'Plan D'.

Jumat, 16 September 2011

Gejala trauma itu muncul... menyesak, menyulitkan nafas.
Hmmm....
Harus benar-benar menjauh tampaknya...
Menyukai bukan berarti harus tetap berada di sana. Demi kenyamanan, keamanan, mari cari tempat lain yang lebih melegakan.

Kamis, 1 September 2011

Sekeping hati yang tak mau di ajak kembali.
Karena seramah apapun jogja, seindah apapun kamar kos, semenyenangkan apapun kampus,
tak mampu menggantikan kenyamanan rumah.

Allahumma ballighna Ramadhan...

Sabtu, 15 Agustus 2011

Apa bagimu aku terlihat begitu menaruh harapan atasmu?
Karena sesungguhnya harapanku telah aku sempurnakan untuk memaafkan diriku sendiri,
Dan berharap Allah memaafkanku...

tidak lebih

Selasa, 12 Juli 2011

Banyak hal yang tak bisa dijelaskan.
dengan kata yang tak sempat diucapkan

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

biarlah menjadi abu

biarlah menjadi tiada

karena...

aku ingin mencintaimu dengan sederhana...

-.-   :/

^^,

Minggu, 3 Juli 2011

Bagaimana cara menjelaskan.
Tentang sesak dan kebingungan ini.
Tentang rasa sakit.
Tentang ketidak jelasan.
Tentang salah paham.
Tentang kata-kata indah yang dia tulis.
Tentang banyak ketidak relaan.
Aku benar-benar tak punya cara.
Untuk menjelaskannya padamu.

Jumat, 1 Juli 2011

Bagimu...Saat keindahan tak dapat diungkapkan dengan kata, epresikan dengan tawa.
Bagiku...
Kebahagiaan hanya mampu diungkapkan dengan air mata.

Mungkin,
aku tak layak mendapatkannya.
Tapi terimakasih...

(Kwaru...)

Senin, 20 Juni 2011

Allah...

Aku begitu...
(depresi)

Sabtu, 3 Juni 2011

Aku sayang padamu.
Suka...

Selasa, 31 Mei 2011

Saya telah belajar.Terlalu menyukai dan terlalu membanggakan sesuatu berakibat buruk, kekecewaan yang mendalam.
Kini,
Saya sedang mencoba bersikap netral.
Biarkan sesederhana mungkin.

Saya tahu, saya akan menyesal atas sikap saya yang tidak ingin berteman.Tapi biarkan penyesalan itu jadi obat.Melunakkan hati yang sekian lama mengeras.

Saya tidak ingin mengecewakan lagi. 

Sabtu, 28 Mei 2011

Meraba hati ini...
Mengapa tak ada degupan syukur?

Jumat, 20 Mei 2011

Meski terlihat, berpura-pura tak tampak.
Penjagaan hati gugur.
Menghianati ambisi dan entah apa yang sering mereka sebut itu: komitmen.

Gagal.

Selasa, 17 Mei 2011

Senja temaram,
Purnama benderang...

Dear, Mimpimu jadi nyata...

Sabtu, 14 Mei 2011

Hancur...

Sabtu, 7 Mei 2011

Ada banyak hal yang seharusnya tidak dikatakan namun dikatakan.

Ternyata aku pakai topeng...

Tapi aku bahagia aku bahagia aku bahagia.

Terimakasih untuk senyum yang selalu menyapa.

:)

Rabu, 27 April 2011

Aku ingin bicara,

tapi kau suruh aku diam.

Maka kutuliskan

untuk kau baca.

Selasa, 26 April 2011

Belajarlah dik,
Belajarlah terus...
Lelahmu itu takkan terasa berarti,
jika nanti engkau temui makna penciptaanmu, penciptaan diri...

Belajarlah dik,
belajarlah terus,
di setiap hela nafasmu,
Karena tinta yang Dia goreskan dalam lembar dunia ini untuk engkau pelajari...

Selasa, 19 April 2011

Terimakasih Langit,

Untuk hujan yang Engkau jatuhkan

Untuk cinta yang Engkau dekatkan

Untuk mimpi yang Engkau kabulkan...

Rabu, 6 April 2011

Rasa kehilangan itu tak lebih dari angin yang berhembus lewat rongga hati.

 Mengaburkan rasa, mencipta air mata.

Rasanya sama: pilu.

Hanya saja, ia lebih indah

daripada tak memiliki.

Selasa, 15 Maret 2011

Tidak tahu kenapa,
aku suka sekali berlama-lama duduk di sana.
Tersenyum-senyum sendiri, mendengarkan celotehmu.
Berpura-pura sibuk dengan telpon selularku.
Tanpa menoleh, kusahut sapamu yang kering dan hambar.
Tapi tetap membuatku tertawa.
Dan aku tetap duduk di sana, hingga debu-debu menutupi bayang kepergianmu.

Ada banyak alasan, mungkin.
Namun satu saja yang kupahami.

Dia melunturkan rinduku padamu...

Minggu, 13 Maret 2011

Remuk.

Sayangnya aku tak punya cadangan hati.
Kata mereka (kamu juga), aku memang tak punya.
Aku selalu tertawa, tanpa sebab, tertawa dan bertingkah.
...Seperti penghibur yang menghibur diri sendiri.

Sungguh, sebenarnya aku punya hati.
Kumohon, percayalah, aku punya...
Hati yang kuberi tanpa kamu meminta.
Hati yang kuhias dengan warna-warna.

Hati yang kini tak berbentuk lagi.

Ah,
tak boleh menangis.
Karena mereka bosan mendengarnya.
Kamu juga...

Kamis, 10 Maret 2011

Namanya Annisa,

Senyumnya membuat Langit mengerti, hujan tak jadi membasahi ladang kasih. Hanya gerimis, tetesan perih di lembah hati.

Patah lagi...

Rabu, 23 Februari 2011

"Wahai Abu Said, aku mulai merasakan kekasaran dalam hatiku. Bantulah aku untuk melembutkannya kembali."

Sabtu, 5 Februari 2011

Berselimut mimpi,

kali ini aku terbiasa tanpamu. Menghitung rinai dalam malam tanpa bahasa, tak pula sebut namamu. Aku juga tak berfikir ingin memulai perbincangan kita lewat pesan singkat atau getar suara angin. Tak ada alasan untuk mengenangmu, tak ada alasan mengharap senyum di pipimu

Tidak.

Tidak ada..

Tapi,
seperti malam yang akhirnya bertemu pagi.
dalam kebiasaan ini,
dihitungan terakhir...
Aku mulai merindukanmu

lagi...

Minggu, 23 Januari 2011

Tadi,
beberapa jam yang lalu,
Dayang Torek mampir ke kosku.
Kami saling berkisah tentang pahitnya hidup dan haru biru langit kota tempat kami dibesarkan.
Ternyata aku dan dia punya banyak kesamaan. Kami duka pada keadaan, kehilangan dan kesendirian.

Bedanya,
dia memilih untuk menghilang, aku memilih untuk tetap ada.