Hujan-hujan, berlarian di emperan toko dengan memeluk amplop besar.
Kantor pos.
Kantor pos.
Kantor pos.
"Allah, yakinkan aku kalau ini semua bukan mimpi..."
Aku juara satu... Ya benar! Aku juara satu!
(Beoscope... Flip...)
Jumat, 5 November 2010
Hujan abu lagi. Dan ini lebih parah.
GOR UNY jadi ramai oleh pengungsi
Hmm...
Genting,
penuh salju-salju abu. Memberi kesan Eropa yang tak sama.
Genting,
takut bukan sekedar mata dan paru-paru. Tapi raga, jiwa, dan harta.
Risalah nasi bungkus.
Di sudut-sudut mata berair.
penuh salju-salju abu. Memberi kesan Eropa yang tak sama.
Genting,
takut bukan sekedar mata dan paru-paru. Tapi raga, jiwa, dan harta.
Risalah nasi bungkus.
Di sudut-sudut mata berair.
Senin, 8 November 2010
@ Dapur Umum Posko Pengungsian Merapi GOR UNY
Ternyata, bekerja dengan orang tua itu lebih terarah daripada sama muda-mudi.
Selasa, 9 November 2010
Pingsan di tengah kesibukan dapur umum.
Haduh, beneran kamu phobia darah?
Atau hanya karena kecapek'an, kurang tidur, makan tidak teratur...?
Dalam gelap itu, aku merasa kalut.
Begitu banyak kekacauan.
Kamis, 11 November 2010
Akhirnya, aku bosan pada kesendirian ini. Aku butuh komunitas.
"Tuhan, aku ingin ada di antara mereka."
Jumat, 12 November 2010
Aku membenci seseorang, syaiton telah menang.
Tapi kucoba untuk menjadikan kebencian itu alasan untuk memberi perhatian lebih padanya. Menuntun dia meniti jalan yang kuanggap lebih benar. Aku ingin dia jadi lebih baik. Hingga dapat dengan bangga kukatakan: syaiton tak sepenuhnya memenangkan hatiku!
(Ah, Allah. Maafkanlah...)
Minggu, 14 November 2010
Kelas lukis (dan sekitarnya) kebakaran!
Entah kenapa dan bagaimana.
Semoga masih bisa diselamatkan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar